Mengenal Sejarah Cadas Pangeran, Jalan Monumental di Sumedang

informasi171 Views
banner 468x60

BERITAGARUT.COM — Nama Cadas Pangeran cukup terkenal sebagai salah satu jalan di Sumedang, Jawa Barat. Meski begitu, belum banyak orang tahu mengenai sejarah Cadas Pangeran. Jalan ini memiliki sejarah yang cukup monumental dalam pembangunannya.
Cadas Pangeran merupakan bagian dari jaringan jalan raya pos (de gorte postweg).

Jalan ini membentang dari ujung barat (Anyer) sampai ujung timur Pulau Jawa (Panarukan/Banyuwangi) atau membentang sepanjang 1.044 kilometer, seperti yang dilansir dari situs resmi Dinas Binamarga dan Tata Ruang Provinsi Jawa Barat.

banner 336x280

Sejarah Cadas Pangeran

Dilansir dari laman Sisemar Sumedangkab, jalan ini dibangun semasa Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels yang berkuasa di tanah Hindia Belanda pada 1808-1811.

Pada saat itu Deandels berambisi untuk membangun akses jalan penghubung di Pulau Jawa, dari Anyer sampai Panarukan, dari barat sampai ke timur.

Daendels diangkat menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda oleh Louis Napoleon Bonaparte yang tidak lain adik dari Kaisar Perancis, Napoleon Bonaparte pada 1808, seperti dilansir dari Jalan Raya Pos, Jalan Daendels (Pramoedya Ananta Toer, 2006).

Kekaisaran Prancis kala itu telah berhasil menguasai Belanda. Kendati demikian, kekuasaannya itu mendapat ancaman dari hegemoni laut Inggris atau persekutuan Eropa.

Daendels sendiri diutus ke tanah Jawa tidak lain untuk mempertahankan tanah tersebut dari serangan hegemoni laut Inggris.

Saat ke pulau Jawa, Daendels menempuh jalur darat melalui Paris – Lisboa – Cadiz di Spanyol Selatan. Kemudian, menyeberang ke Kepulauan Kanari di Samudera Atlantik di Barat Afrika Utara, lalu naik ke Kapal Amerika menuju New York.

Dari situ, ia naik kapal Amerika menuju Jawa dengan memakai nama samaran Van Vlierden yang merupakan nama istrinya.

Tugas penting Daendels kala itu adalah mempertahankan tanah Jawa terutama Batavia sebagai ibu kota kerajaan Belanda di Asia. Salah satu yang dilakukannya yaitu membangun jalan raya pos yang membentang dari ujung Jawa Barat sampai ke ujung timur.

Saat pembangunan jalan tiba di Sumedang, Daendels menghadapi kesulitan lantaran ia harus menaklukkan medan berupa tebing dan jurang.

Pada masa pembangunan Cadas Pangeran, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels memerintahkan warga Sumedang, dari Garut, Tasikmalaya, Subang, dan Indramayu.

Namun karena warga yang mengerjakan proyek itu bekerja layaknya kerja rodi atau paksa, banyak ribuan pekerja yang tewas karena kelaparan dan terkena penyakit.

Dalam bukunya, Pramoedya Ananta Toer menyebut, pembuatan jalan tersebut telah memakan jumlah korban sebanyak 5.000 orang.

Isu kerja paksa jalan Cadas Pangeran sempat didengar oleh Pangeran Kornel. Hal tersebut membuat Pangeran Kornel pergi untuk mendatangi kawasan tersebut dan bertemu dengan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.

Saat pertemuan inilah terjadi peristiwa unik yang disebut aksi heroik Pangeran Kornel. Pasalnya, Pangeran Kornel malah menerima jabatan tangan Willem Daendels dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya hendak menghunus keris dari pinggangnya.

Hal ini yang membuat bangga, karena Pangeran Kornel tidak gentar meskipun yang dihadapinya saat itu merupakan Jenderal Belanda yang dikenal bengis. Momen ini kemudian diabadikan di pintu masuk Jalan Cadas Pangeran (dari arah Bandung menuju Sumedang).

Itulah sejarah Cadas Pangeran, jalan monumental di Sumedang, Jawa Barat. Semoga dapat bermanfaat!

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *