BERITAGARUT.COM — Meski tubuh kita memiliki kemampuan alami dalam mengatasi penyakit, akan tetapi obat tetap dibutuhkan guna mempercepat proses penyembuhan ini. Setelah seseorang telah pulih dan penyakit yang diidap hilang dan tidak menunjukkan gejala kembali, biasanya dokter akan menyarankan untuk menghentikan konsumsi obat. Namun, untuk penyakit tertentu, obat bisa jadi harus dikonsumsi setiap hari sesuai petunjuk dokter. Namun, bagaimana jadinya saat seseorang tidak dapat berhenti konsumsi obat tertentu karena ketergantungan atau kecanduanĀ obat? Selain itu, bagaimana efek yang akan muncul bagi tubuh? Adakah cara mengatasinya? Simak ulasannya berikut!
Apa Itu Ketergantungan Obat?
Kondisi ketergantungan obat adalah proses konsumsi obat yang telah dilakukan secara berulang-ulang oleh seseorang dan melebihi aturan penggunaannya atau tidak sesuai anjuran dokter. Hal ini pasti akan memunculkan efek samping, meski di sisi lain hal ini dapat bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, atau keduanya.
Saat seseorang telah mengalami ketergantungan obat, ini berarti tubuh telah menyesuaikan diri dengan kehadiran obat tersebut. Akhirnya ketika ia memutuskan untuk berhenti mengonsumsinya, tubuh akan menghasilkan reaksi berbeda yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya suatu zat kimia yang telah menjadi kebiasaan dalam tubuh. Beberapa gejala yang dapat muncul saat seseorang mengalami ketergantungan obat, antara lain:
- Sakit perut, mual, dan muntah.
- Hilang kesadaran atau pingsan.
- Gangguan pernapasan dan tekanan darah.
- Nyeri di area dada.
- Pupil mata membesar.
- Tubuh gemetaran atau tremor.
- Kejang.
- Halusinasi.
- Diare.
- Kulit seketika menjadi dingin dan berkeringat, serta panas dan kering.
Jika gejala di atas sudah muncul, maka dokter menyarankan diagnosis terlebih dahulu dengan melakukan tes ketergantungan obat. Dalam proses diagnosis, biasanya dokter mengambil sampel urine dan darah, serta melihat riwayat konsumsi obat seseorang.
Mengatasi Ketergantungan Obat
Cara untuk mengatasi ketergantungan obat, maka diagnosis seperti yang disebutkan sebelumnya dapat menjadi acuan. Dengan hasil tersebut, akan diketahui jenis obat yang dikonsumsi, berapa banyak jumlah yang telah dikonsumsi, berapa lama waktu konsumsinya.
Biasanya pengobatan yang dapat dilakukan jika sudah mengalami hal ini adalah menemui dokter spesialis kesehatan jiwa (psikiater) atau konselor untuk membantu mengatasi ketergantungan. Caranya bisa dengan terapi atau penanganan lain secara tepat, misalnya penyesuaian dosis atau mengganti golongan obat.
Jika ketergantungan obat telah mengganggu pernapasan, maka cara mengatasinya terlebih dengan melakukan pembebasan jalan napas dengan memasukkan tabung pernapasan ke dalam pernapasan. Pengidap ketergantungan obat bisa diatasi dengan pemberian arang aktif (activated charcoal) di klinik atau rumah sakit untuk menyerap obat yang menyebabkan ketergantungan. Selain itu, bisa juga dengan pemberian cairan infus untuk membantu tubuh mengeluarkan zat obat tersebut lebih cepat.
Itulah sedikit penjelasan tentang gejala ketergantungan dan cara mengatasinya.